Rabu, 06 Agustus 2014

METAMORFOSA

Ada yang pernah menyaksikan bagaimana seekor ulat menikmati setiap fasenya hingga ia menjelma menjadi kupu-kupu yang indah ? Pernah menyaksikan betapa sang ulat tidak pernah mengeluh pada titah Tuhannya ?

Aku ingin menjadi sang ulat, yang dengan sepenuhnya meyakini Dia punya rencana indah di balik segala coba. Yang dengan tawadhu menjadi diri yang lebih baik setelah segala caci dan maki.

Dunia berputar. Waktu bergulir. Sang ulat berubah. Kita berubah. Orang-orang berubah. Adakah yang masih sama hari ini ? Adakah kita ingin terus di titik yang sama tanpa ingin naik kelas ? Jangan. Menjadi lebih baik itu indah.

Aku ingin berubah, menjadi lebih baik. Sekalipun aku tahu Tuhan tidak akan membiarkan jalanku menjadi ‘baik’ itu mudah. Silahkan, Tuhan. Silahkan. Coba aku dengan tebing dan rintang. Maka dengan izin-MU pula langkah ini tak lagi gamang. Silahkan tersenyum atas jawabanku, Tuhan.

Sang ulat saja bisa yakin, bahwa bila terus dia berusaha, Tuhan pasti tidak akan tinggal diam. Telah dipersiapkan kado indah di ujung sana. Lalu kita ?

“Haruskah ada yang dikorbankan ?”

Ya, tentu. Bukan tidak lelah sang ulat hingga menjadi kupu-kupu. Terpaksa harus makan tanpa henti, tidur panjang di dalam kepompong. Melelahkan. Begitupun kita. Akan ada  waktu, emosi, perasaan dan kebersamaan  yang harus dikorbankan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Jangan takut. Tuhan tidak akan mengambil sesuatu dari hambaNYA melainkan akan diganti dengan yang lebih baik. Ya, kan ?

Maka, Tuhan, hari ini hamba mencoba menjadi laksana sang ulat yang dengan ikhlas menjalani setiap fasenya hingga menjadi indah. Mengorbankan ego dan kebersamaan dengan yang fana untuk sepenuhnya dapat kembali pada koridor cintaMU nan megah. Kembali belajar menjadi hambaMU secara kaffah.

Karena Engkau adalah alasan atas ego, kebersamaan, dan segala apa yang aku lepas, maka dengan yakin tidak akan ada sesal esok, Tuhan.

Jadikan indah, Tuhan. Sebagaimana Engkau menjadikan sang ulat yang tawadhu bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar