Malam ini tiba-tiba saya teringat kejadian sewaktu keponakan
masih kecil dan baru bisa ngomong. Saat kami sedang sama-sama menonton tayangan
televisi tentang seorang bapak tua miskin dan perjuangan hidupnya, tiba-tiba
Memey (keponakan saya) mengagetkan saya dengan kalimat polosnya.
“Mah, Ammah (re : tante) punya paku gak ?”
“Buat apa ?” Sedikit heran waktu itu dengan pertanyaan
keponakan saya yang bahkan belum bisa mengucapkan setiap kalimatnya dengan
benar ini.
“Buat bolongin tv, biar adek bisa masuk ke sana. Tolongin bapak
itu”
Sempet hampir ketawa denger Memey bilang begitu. Tapi saya
tahan. Kembali saya tanya dia “Loh, nanti kalo dibolongin tv ammah rusak dong ?”
Sambil ngotot dan menaikkan nada suara dia jawab, “Ya dijahit
aja lah !”
Konsep bolong di kepala keponakan saya ini ternyata adalah segala
sesuatu yang solusi penyelesaiannya dengan dijahit. Semacam celana. Jadi apapun
yang bolong, ya dijahit. Hihihi, lucunya.
Oke, angkat tangan siapa yang tersenyum setelah baca
percakapan polos keponakan saya di atas ?
Memey saya akui memang anak yang cerdas. Bagi dia, membantu
bapak di tv tersebut semudah membuat lubang di layar, kemudian menjahit lubang
tersebut setelah selesai. Haduh, merah padam pipi saya mengingat-ingat momen
itu.
Setelah dipikirkan, ternyata ini bukan cuma tentang celoteh
konyol seorang balita yang belum lancar bicara. Tapi juga tentang seberapa
besar kepedulian kita pada orang lain.
Memey dengan usianya yang belum tepat lima tahun saat itu
bisa dengan cepat muncul rasa ingin membantunya setelah melihat tayangan
televisi. Apa kabar dengan kita hari ini ? Sadar seberapa jauh kita sudah
berubah menjadi manusia yang cuek sekarang ?
Dengan berbagai kesibukan yang menenggelamkan kita setiap
harinya, tidak sedikit yang lupa bagaimana indah dan membahagiakan rasanya
saling membantu.
*****
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
menghilangkan kesulitan seorang mu'min di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya
pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan,
maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib
seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah
akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa
yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah
Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali ketentraman
akan turun kepada mereka, rahmat akan memenuhi mereka, malaikat menaungi
mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya.
Barangsiapa yang terlambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat
(nasibnya)” (HR. Muslim)
*****
Saya selalu berpikir rasanya menjadi orang yang sedang sangat
membutuhkan bantuan. Tidak menyenangkan. Kita semua pasti pernah dalam posisi
seperti itu kan ?
Dalam keadaan demikian, sebuah bantuan yang datang akan sangat
berarti. Seperti yang banyak kita lihat pada film inspiratif. Bagaimana seseorang
datang sebagai sebuah keajaiban bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Hari ini, ketika melihat orang lain dalam kesusahan,
bersediakah kita menjadi keajaiban tersebut ?
Membantu sesama tidak perlu menunggu kaya. Lakukan dengan apa
yang kita bisa. Lalu kita akan menjadi bagian dari keajaiban yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar