Rabu, 22 Oktober 2014

PELAJARAN DARI SEORANG BALITA




Malam ini tiba-tiba saya teringat kejadian sewaktu keponakan masih kecil dan baru bisa ngomong. Saat kami sedang sama-sama menonton tayangan televisi tentang seorang bapak tua miskin dan perjuangan hidupnya, tiba-tiba Memey (keponakan saya) mengagetkan saya dengan kalimat polosnya.

“Mah, Ammah (re : tante) punya paku gak ?”
“Buat apa ?” Sedikit heran waktu itu dengan pertanyaan keponakan saya yang bahkan belum bisa mengucapkan setiap kalimatnya dengan benar ini.
“Buat bolongin tv, biar adek bisa masuk ke sana. Tolongin bapak itu”
Sempet hampir ketawa denger Memey bilang begitu. Tapi saya tahan. Kembali saya tanya dia “Loh, nanti kalo dibolongin tv ammah rusak dong ?”
Sambil ngotot dan menaikkan nada suara dia jawab, “Ya dijahit aja lah !”
Konsep bolong di kepala keponakan saya ini ternyata adalah segala sesuatu yang solusi penyelesaiannya dengan dijahit. Semacam celana. Jadi apapun yang bolong, ya dijahit. Hihihi, lucunya.
Oke, angkat tangan siapa yang tersenyum setelah baca percakapan polos keponakan saya di atas ?
Memey saya akui memang anak yang cerdas. Bagi dia, membantu bapak di tv tersebut semudah membuat lubang di layar, kemudian menjahit lubang tersebut setelah selesai. Haduh, merah padam pipi saya mengingat-ingat momen itu.
Setelah dipikirkan, ternyata ini bukan cuma tentang celoteh konyol seorang balita yang belum lancar bicara. Tapi juga tentang seberapa besar kepedulian kita pada orang lain.
Memey dengan usianya yang belum tepat lima tahun saat itu bisa dengan cepat muncul rasa ingin membantunya setelah melihat tayangan televisi. Apa kabar dengan kita hari ini ? Sadar seberapa jauh kita sudah berubah menjadi manusia yang cuek sekarang ?
Dengan berbagai kesibukan yang menenggelamkan kita setiap harinya, tidak sedikit yang lupa bagaimana indah dan membahagiakan rasanya saling membantu.

*****

Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mu'min di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah, membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, kecuali ketentraman akan turun kepada mereka, rahmat akan memenuhi mereka, malaikat menaungi mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang terlambat amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepat (nasibnya)”  (HR. Muslim)

*****
Saya selalu berpikir rasanya menjadi orang yang sedang sangat membutuhkan bantuan. Tidak menyenangkan. Kita semua pasti pernah dalam posisi seperti itu kan ?
Dalam keadaan demikian, sebuah bantuan yang datang akan sangat berarti. Seperti yang banyak kita lihat pada film inspiratif. Bagaimana seseorang datang sebagai sebuah keajaiban bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.
Hari ini, ketika melihat orang lain dalam kesusahan, bersediakah kita menjadi keajaiban tersebut ?
Membantu sesama tidak perlu menunggu kaya. Lakukan dengan apa yang kita bisa. Lalu kita akan menjadi bagian dari keajaiban yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar