Jumat, 07 Februari 2014

Agar Bisa Melepaskan yang Seharusnya Dilepaskan


Sebelum ini aku sempat nulis tentang ‘Bebeberapa Hal Memang Lebih Baik Dilepaskan’. Tiba-tiba malem ini aku mikir, “Semudah itu kamu bilang beberapa hal yang lebih baik dilepaskan tanpa mikirin seberapa susahnya ngelepasinnya, Rin. Gak adil”. Jadi beginilah caraku menghakimi diri untuk ketidakadilan tadi, aku menyelesaikan yang sudah aku mulai.

Seperti yang disebutkan di postingan ‘Beberapa Hal Memang Lebih Baik Dilepaskan’, sesuatu hanya boleh dipertahankan hanya kalau masih bisa dan layak untuk dipertahankan. Mungkin akan aku ralat jadi hanya kalau masih bisa diperbaiki dan layak dipertahankan. Kenapa ada tambahan kata ‘diperbaiki’ disana karena asumsinya hal-hal yang lebih baik dilepaskan adalah sesuatu yang sifatnya negatif dan rusak. Seperti contoh yang aku sebutkan pada postingan sebelumnya yaitu emosi negatif (marah, sedih, kecewa, dsb) dan hubungan yang sudah gak bisa diperjuangkan. Kalau emosi negatif tadi masih bisa kamu perbaiki, melepaskan bisa jadi pilihan kedua. Sedangkan hubungan yang sudah gak bisa dipertahankan masih sama, silahkan jawab apakah hubungannya masih layak dipertahankan ?
Bagaimana dengan perasaan berat saat ngelepasin sementara jawabannya adalah memang hal tadi udah gak layak dipertahankan ? Mari kita diskusikan, silahkan koreksi kalau aku salah atau kalian punya pendapat lain.
Melepaskan sebuah kebiasaan memang gak gampang. Kamu yang biasanya apa-apa nangis atau ngambek misalnya. Ketika diminta untuk udahan dong kebiasaannya dikit-dikit nangis dan ngambeknya, kemungkinan besar yang pertama kamu lakuin saat itu adalah nangis dan ngambek (lagi). Gak gampang, tapi coba pikirkan mau sampai kapan jadi tukang nangis dan ngambek ?
Sama dengan hubungan kamu dan pasangan yang ternyata udah gak layak dipertahankan. Bakal berat rasanya ngelepasin dia yang sehari-hari ada dan sekarang harus kamu relakan untuk pergi karena ternyata alasannya memang mengharuskan begitu. Aku kok mikirnya simple ya, ketika hubungan kamu gak layak diterusin karena sebab yang mengharuskannya (selingkuh, bohong besar, dsb) berarti kamu terlalu berharga untuk mereka. Kamu layak dapat yang lebih baik.
Gitu aja ? Buat aku iya. Memang gak akan semudah saat kalian baca ini. Aku gak pernah bilang itu mudah. Tapi paling enggak, dengan konsep yang kalian atur bahwa kalian layak untuk orang yang lebih baik, fase move on akan lebih mudah. Akan jadi motivasi juga buat kalian untuk memperbaiki diri luar dalam. Ingat kan, laki-laki baik untuk wanita yang baik. Kamu ingin pasangan yang baik, jadilah baik.
Thank you  for reading. Tulisan ini masih banyak kekurangan. Mohon koreksinya ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar